Gunung kukusan kulon progo

Gundana

SOLOPOS.COM – Gunung Kukusan. (Jogjaprov.go.id)

Solopos.com, KULON PROGO — Gunung Kukusan menjadi salah satu destinasi wisata alam yang bisa dikunjungi saat berada di Kulon Progo, DIY. Gunung yang menyuguhkan keindahan sunrise atau matahari terbit berlatar 4 gunung ini menyimpan mitos yang dipercaya sebagian penduduk sekitar.

Gunung setinggi 800 Mdpl ini merupakan salah satu puncak di deretan Perbukitan Menoreh. Sementara secara administrasi gunung ini berada di 3 Kabupaten, yakni Magelang, Kulon Progo, dan Purworejo.

PromosiTokopedia Hijau Ajak UMKM dan Masyarakat Usung Produk Ramah Lingkungan

Gunung Kukusan ini pun disebut menjadi salah satu spot terbaik untuk melihat sunrise di DI Yogyakarta. Pengunjung dapat mendapatkan pemandangan sunrise dengan cara berangkat setelah Subuh. Meski terbilang pendek, udara di gunung ini cukup dingin di pagi hari.

Untuk mengunjungi Gunung Kukusan di Kulon Progo ini, pengunjung harus menaiki beberapa tangga hingga ke puncak. Kurang lebih 200 m rute menuju puncak terdapat jalan setapak dan sedikit berpasir.

Baca Juga: Ternyata Ada Jalur Luna Maya di Kulon Progo, Begini Awal Mulanya

Perjalanan menuju puncak Gunung Kukusan berkisar 10 hingga 20 menit. Selama melakukan pendakian, pengunjung akan disuguhkan hamparan kebuh teh yang indah.

Gunung ini memiliki dua puncak bernama Puncak Kendeng dan Puncak Dempok dengan ketinggian yang berbeda. Menurut mitos yang beredar, nama puncak itu diperoleh dari nama bayi yang dikubur di puncak tersebut bernama Pangeran Kendeng.

Pangeran Kendeng diyakini masih memiliki hubungan erat dengan Pangeran Diponegoro. Di Puncak Kendeng ini terdapat batu menyerupai batu nisan yang dipercaya sebagai makam sang pangeran.

Apabila cuaca cerah, pengunjung di Puncak Gunung Kukusan, Kulon Progo, dapat melihat sunrise dengan latar 4 gunung , yakni Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Sindoro, dan Gunung Sumbing.

Baca Juga: Mitos Putri Mayang Sari, Sosok Perempuan Cantik yang Sakti dari Jember

Dikutip dari laman Dinas Pariwisata DIY, jogjaprov.go.id, Senin (21/2/2022), untuk menikmati pemandangan dari Gunung Kukusan, pengunjung cukup merogoh kocek Rp3.000 untuk tiket masuk Desa Wisata Nglingo, dan Rp2.000 untuk tiket mendaki ke gunung.

PenulisLuqman Hakim

Wisata Gunung Kukusan

Gunung Kukusan – Kulon Progo memang menyimpan banyak destinasi wisata yang harus anda kunjungi saat anda berlibur ke jogja. Berbicara kulon progo tentu tidak asik jika tidak membahas wisatawanya, kabupaten yang berada di barat kota jogja ini memiliki banyak keaneragaman mulai dari budaya, makananya, hingga wisatanya yang sangat ekostis untuk di kunjungi.

Salah satu wisata yang menyajikan pegunungan adalah Gunung Kukusan Kokap Kulon Progo. Gunung Kukusan adalah gunung yang terletak di Desa Ngargoretno, Kecamatan Salaman, Magelang Jawa Tengah. Gunung ini di juluki sebagai Negeri di Atas awan karena memiliki ketinggian 800 mdpl, gunung ini berada di anatara 3 kabupaten sekaligus yaitu kabupaten kulon progo, magelang dan purworejo.

Wisata ini menyuguhkan pemandangan dan memiliki sunrise yang cantik dan udara khas pegunungan yang sehar. Wisatawan yang ingin mencapai puncak harus sedikit menguras tenaga, pasalnya anda harus berjalan kaki melewati beberapa anak tangga. Wisatawan dapat memilih puncaknya juga, terdapat 3 puncak sekaligus yang bisa anda kunjungi yaitu Puncak Dempok di sebelah kiri dan Puncak Kendeng di sebelah kanan.

Gunung Kukusan, Wisata Pegunungan di Perbatasan Kulon Progo

Pemandangan Gunung Merapi di Puncak Gunung Kukusan (Foto ig/ayodolan)

Kedua puncak tersebut memiliki perbedaan masing-masing. Untuk Puncak Dempok memiliki tempat yang cukup luas sedangkan Puncak Kendeng memiliki pemandangan yang lebih bagus karena lokasinya lebih tinggi dari pada puncak dempok. Anda dapat melihat pemandangan yang sangat bagus di puncak kendeng.

Baca Juga: 5 Pantai dengan Sunset terbaik di Kulon Progo

Lokasi Gunung Kukusan

Gunung Kukusan berada di Dusun Wonokerto, Desa Ngragoretno, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Gunung ini berada di perbatasan langsung dengan perkebunan Teh Nglinggo, Samigaluh. Banyak wisatawan yang mengira bahwa gunung kukusan merupakan bagian dari daerah kabupaten kulon progo.

BACA JUGA:   Kolam renang taman alfa indah joglo

Bagi anda yang berasal dari Magelang maupun Jogja anda bisa melalui rute Yogyakarta-Kulon Progo rutenya masih satu jalan dengan wisata kebun teh nglinggo, Samigaluh, Kulon Progo. Gunung kukusan tidak jauh dari keben teh, anda juga bisa menggunakan goggle maps untuk mempermudah menemukan lokasi.

Harga Tiket Gunung Kukusan

Wisatawan yang akan menikmati pemandangan di gunung kukusan akan di kenakan biaya tiket masuk sebesar Rp5000,- / orang dengan rincian Rp3000 untuk memasuki desa wisata nglinggo dan Rp2000 untuk tiket masuk gunung kukusan. Bagi pengunjung yang menggunaka kednaraan bermotor akan di kenakan biaya parkir Rp2000,- dan Rp5000,- untuk parkir mobil.

  • Harga Tiket Masuk Rp5000,-/ orang.

  • Parkir Motor Rp2000,-/ motor.

  • Parkir Mobil Rp5000,-/ mobil.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Wisata Jogja Bernuansa Bali

Fasilitas Gunung Kukusan

Wisatawan yang berlibur ke gunung kukusan dapat menikmati fasilitas yang tersedia, terdapat beberapa fasilitas dan spot foto yang dapat anda gunakan, diantaranya adalah

  • Kamar Mandi

  • Gazebo

  • Warung makan

  • Camping Ground

  • Mushola

  • Papan Wisata

  • Area Parkir

Daya Tarik Gunung Kukusan

Gunung yang berada di perbatasan kabupaten kulon progo dan kabupaten magelang ini memliki pemandangan yang cukup bagus. Wisatawan dapat melihat pemandangan hamparan hijau kebun teh dan rimbunya pepohonan kulon progo yang masih cukup terjaga.

Gunung kukusan magelang memiliki kembanaran nama dengan gunung kukusan yang berada di pemalang. Gunung ini memiliki dua puncak sekaligus yang dapat wisatawan gunakan untuk berfoto maupun menikmati malam dengan mendirikan tenda.

Wisata ini sangat cocok buat anda yang menyukai olahraga outdoor terutama mendaki gunung. Anda dapat mengajak teman, saudara bahkan keluarga untuk menikmati gunung kukusan. Memiliki udara yang sejuk sangat cocok untuk melepas penat akibar bekerja seharian.

Mitos Gunung Kukusan

Ada beberapa mitos yang cukup terkenal tentang gunung kukusan. Menurut mitos yang beredar Puncak Kendeng adalah puncak yang di ambil dari nama seorang bayi yang dikubur pada zaman dahulu di mana Pangeran Kendel yang masih memiliki hubungan dengan Pangeran Diponegoro adalah sosok bayi tersebut.

Jika anda menengok ka arah bawah dan sekitar kanan wisatawan dapat melihat pemandangan kebun teh yang hijau. Saat anda berkunjung ke gunung kukusan jangan lupa untuk mengabadikan momen dengan berfoto pada spot foto yang sudah tersedia.

Tips Berwisata di Gunung Kukusan

  1. Karena lokasinya yang berada di perbukitan menoreh, pastikan kendaraan anda dengan kondisi sehat tidak ada kendala jika perlu service kendaraan terlebih dahulu.. Anda akan melewati beberapa perbukitan yang kondisi jalanya cukup terjal.

  2. Membawa perbekalan yang cukup. wisatawan yang akan menuju lokasi wisata harus mempersiapkan perbekelan mulai dari air minum, maknan dan obat jika perlu. Lokasinya yang cukup jauh dari kota membuat anda cukup susah untuk menemukan minimarket.

  3. Untuk menuju puncak gunung kukusan anda harus berjalan kaki kurang lebih 600 meter. Oleh sebab itu persiapakan fisik anda sebelum melakukan pendakian.

Wisata Dekat Gunung Kukusan

  • Kebun Teh Nglinggo

  • Sungai Mudal

  • Pule Payung

  • Kalibiru

  • Air Terjun Perawan

  • Puncak Suroloyo

  • Puncak Widosari

  • Gunung Gajah

  • Gunung Ijo Bagelan

Itu dia beberapa artikel dari yanacircle tentang gunung kukusan. Tunggu apalagi segera berkemas-kemas dan langsung menuju lokasi. Selamat berlibur sobat yana!

Wow, Gunung Kukusan Kulon Progo Disulap Jadi Wisata - GenPI.co JOGJA

GenPI.co Jogja – Warga di daerah Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo mengembangkan destinasi wisata Omah Kinjeng Gunung Kukusan.

Pengelola Omah Kinjeng Mulyadi mengatakan pembukaan destinasi ini merupakan keinginan dari warga setempat.

Dia mengungkapkan ada banyak potensi alam yang bisa dikembangkan di daerah Gunung Kukusan, Hargorejo ini.

Mulyadi menyampaikan destinasi wisata yang baru dibuka ini pun ke depan masih akan terus dikembangkan dengan menambah berbagai wahana.

“Kami akan buat konservasi ayam hutan hijau, kinjeng, dan kupu-kupu,” katanya dikutip dari laman resmi Pemkab Kulon Progo, Senin (14/3).

Bupati Kulon Progo Sutedjo mengungkapkan pihaknya mengapresiasi atas kesadaran masyarakat untuk menggali potensi alam yang dimiliki.

Menurutnya, dengan kepekaan yang dimiliki untuk menggali potensi maka bisa meningkatkan kesejahteraan warga.

“Alhamdulillah di Gunung Kukusan ini warga menyadari potensi itu,” tuturnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Kulon Progo

Identitas mayat terikat tas berisi dalam sumur di Gunung Kukusan, Kalurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terungkap. Mayat itu bernama Tuminem (56).

Terungkapnya identitas mayat Tuminem berdasarkan sejumlah barang yang ditemukan di tubuh korban. Selain itu juga atas kesaksian anak korban bernama Eko Yulianto (35).

“Dari pemeriksaan ditemukan adanya sepatu dan HP di saku korban. Lalu dicocokkan dan benar ada anaknya yang membenarkan bahwa itu adalah jenazah ibunya,” ungkap Kasi Humas Polres Kulon Progo, Iptu I Nengah Jeffry, kepada wartawan, Kamis (10/3/2022).

Jeffry mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan atas temuan mayat tersebut. Hingga kini belum diketahui penyebab meninggalnya Tuminem dalam kondisi mengenaskan di dalam sebuah sumur.

“Sementara masih dalam penyelidikan petugas ya,” ucapnya.

Diberitakan sebelumnya warga Dusun Gunung Kukusan, Kalurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap, Kulon Progo, digegerkan dengan penemuan mayat dalam sebuah sumur di lahan pekarangan kosong dusun setempat. Saat ditemukan terdapat tas berisi batu yang diikatkan pada tubuh mayat tersebut.

Jeffry sebelumnya juga mengungkap tentang kondisi mayat korban saat ditemukan. Mayat korban dalam kondisi terikat tas yang berisi batu berukuran diameter 25 cm dengan berat sekitar 10 kg.

Mayat ini pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama Legiyo pada sore tadi. Saat itu Legiyo sedang mencari kayu bakar di sekitar lokasi. Kemudian berniat mencuci tangan di sumur yang berada di area pekarangan tersebut. Di situlah Legiyo menemukan sesosok mayat itu. Setelah dievakuasi, mayat korban langsung dibawa ke RSUD Wates untuk diperiksa.

Simak Video “

Geger! Mayat Wanita Ditemukan di Dalam Sumur di Deli Serdang


[Gambas:Video 20detik]
(sip/mbr)

Keindahan Gunung Kukusan Kulon Progo Berbalut Mitos Pangeran Kendeng

Objek wisata Gunung Kukusan Kulon Progo menyuguhkan pemandangan sunrise berlatar empat gunung sekaligus.

sunrisedi DI Yogyakarta. Pengunjung dapat mendapatkan pemandangansunrisedengan cara berangkat setelah Subuh. Meski terbilang pendek, udara di gunung ini cukup dingin di pagi hari.Untuk mengunjungi Gunung Kukusan di Kulon Progo ini, pengunjung harus menaiki beberapa tangga hingga ke puncak. Kurang lebih 200 m rute menuju puncak terdapat jalan setapak dan sedikit berpasir.

Baca Juga:Ternyata Ada Jalur Luna Maya di Kulon Progo, Begini Awal MulanyaPerjalanan menuju puncak Gunung Kukusan berkisar 10 hingga 20 menit. Selama melakukan pendakian, pengunjung akan disuguhkan hamparan kebuh teh yang indah.Gunung ini memiliki dua puncak bernama Puncak Kendeng dan Puncak Dempok dengan ketinggian yang berbeda. Menurut mitos yang beredar, nama puncak itu diperoleh dari nama bayi yang dikubur di puncak tersebut bernama Pangeran Kendeng.

Baca lebih lajut:

Solopos »

Ronny Talapessy: Ada Peluang Penghapusan Pidana pada Eliezer

Pengacara Richard Eliezer atau Bharada E, Ronny Talapessy mengatakan ada peluang penghapusan terkait dengan pidana pasal 48 KUHP pada Eliezer. Baca lebih lajut >>

Hesti Purwadinata Kisahkan Pengalaman Mistis Saat Mendaki Gunung LawuHesti Purwadinata dan suaminya, Edo Borne, memiliki pengalaman seru saat mendaki Gunung Lawu. Juga, sedikit mistis. Gimana cerita itu?

Hesti Purwadinata Ceritakan Kejadian Mistis Saat Mendaki Gunung Lawu, Akui Sudah Diwanti-wantiHesti Purwadinata bagikan kejadian seram yang dialaminya saat mendaki Gunung Lawu, simak cerita pengalamannya kala dengar suara gamelan hingga dangdutan.

Dikeluhkan, Lihat Blue Fire Gunung Ijen Banyuwangi Dipatok Tarif Rp 2,3 JutaPenyebabnya, mereka yang ingin melihat fenomena alam langka itu harus merogoh kocek besar. Tak tanggung-tanggung, tarifnya dipatok hingga Rp 2,3 juta.

Gagalnya Sunan Gunung Jati Mengislamkan Prabu Siliwangi dan Asal Usul Penduduk Baduy DalamSunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah adalah putra dari Syarif Abdullah Umdatuddin bin Ali Nurul Alam yang menikah dengan Nyi Mas Rara Santang putri dari Jayadewata…

Hesti Purwadinata Alami Kejadian Mistis, Banyak Kisah Serupa di Gunung LawuFenomena mistis tentu bukan barang baru di kalangan pendaki yang telah menjajal Gunung Lawu. Dihimpun detikTravel, ada banyak kisah soal itu di sana.

Gunung Kukusan ini pun disebut menjadi salah satu spot terbaik untuk melihat sunrise di DI Yogyakarta.Gunung Lawu .Selebriti WowKeren – Hesti Purwadinata rupanya memiliki sebuah pengalaman yang mungkin tak terlupakan baginya saat mendaki Gunung Lawu.23/02/2022 – 07:29 Minyak goreng dengan merek sinar laut sebanyak 345,6 ribu liter ini diduga tidak didistribusikan sejak bulan Januari.

Pengunjung dapat mendapatkan pemandangan sunrise dengan cara berangkat setelah Subuh. Meski terbilang pendek, udara di gunung ini cukup dingin di pagi hari. Hesti mengunggah pengalaman mendaki Gunung Lawu di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur itu di Youtube. Untuk mengunjungi Gunung Kukusan di Kulon Progo ini, pengunjung harus menaiki beberapa tangga hingga ke puncak. Videonya terbagi menjadi dua vlog, dimana part pertama berdurasi 24 menit dan 32 detik dan part kedua berdurasi 35 menit dan 56 detik. Kurang lebih 200 m rute menuju puncak terdapat jalan setapak dan sedikit berpasir. Naik Gunung Lawu itu merupakan pengalaman pertama Hesti. Baca Juga: Ternyata Ada Jalur Luna Maya di Kulon Progo, Begini Awal Mulanya Perjalanan menuju puncak Gunung Kukusan berkisar 10 hingga 20 menit. Bola 23/02/2022 – 00:09 UEFA dilaporkan tengah mempertimbangkan opsi untuk memindahkan partai final Liga Champions musim ini di tengah kekhawatiran ketegangan Rusia-Ukraina yang bukan tidak mungkin berujung dengan konflik bersenjata.

Selama melakukan pendakian, pengunjung akan disuguhkan hamparan kebuh teh yang indah. Hari-harinya disibukkan dengan syuting. “Kita tuh sadar nggak boleh camp di pos 4, udah diwanti-wanti banget tuh, tapi gimana temen 2 orang ada yang sakit, terus cuacanya badai,” cerita Hesti Purwadinata. Gunung ini memiliki dua puncak bernama Puncak Kendeng dan Puncak Dempok dengan ketinggian yang berbeda. Menurut mitos yang beredar, nama puncak itu diperoleh dari nama bayi yang dikubur di puncak tersebut bernama Pangeran Kendeng. Tetapi, di tengah perjalanan ‘siksaan’ datang. Pangeran Kendeng diyakini masih memiliki hubungan erat dengan Pangeran Diponegoro. Hesti mengaku terkejut saat tiba-tiba mendengar suara gamelan. Di Puncak Kendeng ini terdapat batu menyerupai batu nisan yang dipercaya sebagai makam sang pangeran. Kemudian, malah terjadi badai. Sumatera 23/02/2022 – 07:04 Dari hasil inspeksi mendadak dan pengecekan ini, wakil rakyat ini menemukan ribuan liter minyak goreng kemasan yang belum didistribusikan ke masyarakat.

Apabila cuaca cerah, pengunjung di Puncak Gunung Kukusan, Kulon Progo, dapat melihat sunrise dengan latar 4 gunung , yakni Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Sindoro, dan Gunung Sumbing. Baca Juga: Dikutip dari laman Dinas Pariwisata DIY, jo gjaprov. Ada yang sakit, ada yang kaki kram. “Terus kita akhirnya ngeluarin SB (sleeping bag) tiba-tiba gue denger suara gamelan, tapi gue diem tuh pas di atas, pas denger dangdut gue nyeplos, ternyata yang lain juga denger tuh.go.id , Senin (21/2/2022), untuk menikmati pemandangan dari Gunung Kukusan, pengunjung cukup merogoh kocek Rp3. Di sinilah mereka mengalami pengalaman mistis.000 untuk tiket masuk Desa Wisata Nglingo, dan Rp2. Ia bermimpi dimarahi lantaran “ngeyel” tetap beristirahat di pos tersebut.

000 untuk tiket mendaki ke gunung. Hesti bilang larangan ngecamp itu disampaikan oleh bagian pendaftaran pendakian dengan alasan lokasi tersebut anginnya cukup besar. SHARE : .

Also Read

Bagikan: